Tawon – Taksonomi, Morfologi, Anatomi, Sengatan, Metamorfosis, Jenis & Cara Hidup


Tawon merupakan salah satu jenis serangga melayang yang gampang gampang diketahui lewat bentuknya. Selain itu, tawon memiliki warna yang menonjol pada beberapa spesies tertentu.





Kita harus waspada dengan serangga ini, sebab meski kecil serangga ini akan menyengat jikalau diusik. Sengatan tawon pun mampu menyebabkan gejala beragam, mulai bengkak ringan bahkan akhir hayat pada spesies tawon tertentu.






Mengenal Tawon





Tawon yakni serangga yang berasal dari ordo Hymenoptera seperti halnya lebah dan semut. Saat ini ada sekitar 75.000 spesies tawon yang telah sukses diidentifikasi.





tawon




Menariknya, sebagian besar binatang ini hidup sebagai parasit dengan meletakkan telurnya pada tubuh binatang lain. Sebaran tawon sungguh luas dan bisa didapatkan di seluruh pecahan dunia manapun, kecuali kawasan beriklim ekstrem. 





Taksonomi





Berdasarkan penjabaran ilmiah, tawon mempunyai taksonomi sebagai berikut:





KerajaanAnimalia
FilumArthropoda
KelasInsecta
OrdoHymenoptera




Morfologi





Dalam mempelajari tawon, kita mampu menggolongkan morfologinya menjadi tiga, antara lain:





1. Anatomi





Tawon mempunyai badan yang gampang dimengerti dibandingkan kelas serangga yang lain. Tubuh tawon dibagi terbagi menjadi tiga bagian utama, adalah kepala, thorax, dan abdomen.





Sebagai salah satu serangga jenis hymenoptera, tawon memiliki ciri khas utama berbentukpinggang berukuran ramping yang menghubungkan antara bab dada dan perutnya. Dengan begitu, tubuh tawon mampu menekuk dengan mudah dan tepat.





Pada kepala tawon terdapat sepasang mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata berskala kecil. Selain sepasang mata beragam tersebut, tawon juga memiliki tiga buah oselus. Mata tersebut merupakan mata sederhana yang berada di puncak kepala tawon





Oselus tidak dipakai tawon untuk menyaksikan tapi mendeteksi intensitas cahaya di sekitarnya. Dengan demikian, tawon mampu tahu kapan harus mengawali dan menuntaskan aktivitasnya.





Selain itu, tawon mempunyai sepasang rahang bawah atau mandibula yang kerap digunakan dalam bermacam-macam kegiatan, mirip mencabut serat kayu, menjepit benda, ataupun membunuh serangga lain. Pada bagian lain di kepalanya ada juga sepasang antena berbuku yang berfungsi untuk mendeteksi aneka macam jenis rangsangan kimia.





Tawon yang juga diketahui sebagai anggota Arthropoda ini tidak memiliki kerangka dalam. Tapi seluruh tubuhnya ditutup oleh cangkang luar yang disebut dengan eksoskeleton. Warna cangkang luar ini beragam, contohnya tawon dari familia Vespidae mempunyai badan berwarna kuning dan hitam yang mencolok agar hewan lain tidak mengganggunya jika tidak ingin disengat.





Selain itu, badan tawon nyaris tidak diselubungi rambut apapun. Hal ini kebalikan dari lebah yang justru ditumbuhi rambut lebat di sekujur tubuhnya.





Hampir semua jenis tawon mempunyai sayap berwarna transparan sebanyak dua pasang dan bergerak seirama. Tawon terbilang hewan yang sungguh cerdik melayang, sehingga jangan heran jikalau tawon juga dianggap sebagai serangga yang mampu melakukan berbagai macam manuver, mirip berputar, melayang dengan kecepatan tinggi, sampai terbang mundur.





jenis tawon




2. Sengat





Hampir semua dari kita tahu bahwa tawon memiliki sengat yang terletak di ujung abdomennya. Namun ternyata, cuma tawon betina yang memiliki sengat semacam ini.





Sebenarnya, sengat tawon tersebut merupakan semacam terusan yang terhubung pada kelenjar bisa. Sebagian besar tawon memakai sengat selaku senjata untuk melumpuhkan korbannya dan mempertahankan diri.





Sengat tawon tidak bergerigi, sehingga membuat mereka mampu menggunakannya untuk menyengat berulang kali tanpa cemas sengat tersebut bakal menancap, tertinggal dan tidak bisa dicabut.





Sengatan tawon bisa mengakibatkan rasa sakit yang teramat parah meski umumnya tidak berbahaya bagi manusia. Namun, beberapa orang yang memiliki alergi terhadap racun tawon tentu mampu berakibat fatal.





Ada berbagai jenis tawon dengan sengat termodifikasi dan menjadi susukan telur yang diketahui dengan istilah ovipositor. Oleh alasannya adalah itu, tawon juga mampu memakai sengatnya untuk bertelur, karena tabung sengat terhubung dengan kantung-kantung telur di dalam tubuhnya.





Ukuran ovipositor tawon cukup beraneka ragam. Bahkan, pada beberapa jenis tawon, ovipositor ini memiliki ukuran yang jauh lebih panjang daripada badan tawon itu sendiri.





3. Metamorfosis





Tawon mengalami proses metamorfosis tepat yang mempunyai empat tahapan berlainan dalam pertumbuhannya, ialah telur, larva, kepompong, dan tawon akil balig cukup akal. Pada lazimnya , larva tawon tidak mempunyai kaki, mata, dan rahang untuk mengunyah. Itulah sebabnya mengapa larva tawon sungguh bergantung pada induknya yang senantiasa siap sedia menyediakan sumber pangan sejak masih berupa telur.





Larva tawon akan mengalami pergantian kulit selama beberapa kali sebelum akibatnya berubah menjadi kepompong. Biasanya, kepompong tawon ini berbentuk layaknya tawon sampaumur tapi warnanya jauh lebih pucat.





Tawon yang telah mengalami fase kepompong akan secepatnya menetas keluar, lalu menanti sejenak hingga sayapnya kering dan bisa dipakai untuk melayang.





Cara Hidup Tawon





Berdasarkan cara hidupnya, tawon dibedakan menjadi dua macam, ialah tawon soliter dan tawon sosial. Tawon soliter merupakan tawon yang hidup sendirian hampir di sepanjang hidupnya, sedangkan tawon sosial condong hidup bantu-membantu dalam sebuah kelompok besar.





sarang tawon




1. Tawon Soliter dan Parasit





Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tawon soliter yaitu tawon yang memilih untuk hidup sendiri di sepanjang hidupnya. Mayoritas, tawon soliter ini diketahui sebagai tawon parasit.





Tawon soliter sering meletakkan telur-telurnya pada badan serangga lain, sehingga larva tawon tersebut hidup dengan menyantap daging dari inangnya.





Bahkan, berbagai jenis tawon parasit juga meletakkan telurnya di dalam sarang tawon ataupun serangga lain agar larva yang mereka miliki bisa bertahan hidup dengan menyantap persediaan masakan inangnya.





Sementara itu, ada juga tawon soliter yang lebih memilih untuk berburu binatang lain seperti keuntungan-keuntungan dan ulat untuk memberi makan larva-larva tersebut.





Saat berburu, tawon soliter melumpuhkan mangsanya dengan sengat yang mengandung racun. Kemudian, tawon tersebut akan memasukkan korbannya ke dalam liang tanah atau sarang dari lumpur yang sudah mereka buat.





Telur yang siap menetas ditaruh tak jauh dari korban yang sudah berhasil dilumpuhkan sehingga larva yang baru menetas sudah memiliki persediaan makanannya.





2. Tawon Sosial





Ada berbagai jenis tawon yang disebut dengan tabuhan. Tawon-tawon ini biasanya hidup dalam suatu kalangan besar yang dikenal selaku koloni. Tawon yang hidup dalam suatu koloni melakukan banyak pekerjaan, mulai dari mencari sumber kuliner, membesarkan larva, dan menciptakan sarang.





Perlu kita ketahui, sistem kasta dalam koloni tawon relatif lebih sederhana ketimbang sistem kasta pada koloni rayap ataupun semut. Umumnya, koloni tawon hanya tersusun dari puluhan hingga ratusan tawon pekerja, seekor ratu, dan di dikala-ketika tertentu timbul tawon jantan yang siap membuahi sang ratu.





Anggota tawon yang disebut ratu biasanya ialah tawon pertama dalam koloni tersebut yang membuat sarang dan bertelur. Setelah tawon-tawon pekerja menetas, maka seluruh tugas awal sang ratu beralih terhadap para tawon pekerja tersebut. Sementara peran ratu hanyalah bertelur untuk memperbanyak koloni.





Telur-telur yang dihasilkan oleh sang ratu bakal menetas dan berkembang menjadi tawon betina. Telur ini pula yang dibuahi dari persediaan sperma saat melakukan perkawinan dengan para tawon jantan. Sang ratu baru akan mengeluarkan telur yang tidak dibuahi sebagai tawon jantan jika populasi sarang telah terlalu sarat .





Sebagian tawon betina dari kasta pekerja juga akan kawin dengan para pejantan dan pergi meninggalkan koloninya, lalu membentuk koloni gres di daerah lain. Apabila sang ratu mati, maka salah satu tawon pekerja akan mengambil alih tugasnya untuk bertelur dan meneruskan koloni.





Telur yang dihasilkan oleh sang ratu gres ini lalu berkembang menjadi tawon jantan alasannya adalah tidak dibuahi. Setelah itu, sang ratu juga akan melaksanakan proses perkawinan supaya bisa menelurkan calon tawon pekerja yang baru. Sementara tawon jantan akan mati tepat setelah proses kawin dengan ratu tawon.


Comments

Popular posts from this blog

Terbaru Auto Draft Payment First Premier Credit Card 2023

Tutorial Bread Financial Credit Card Limit References

Tutorial Travel Credit Card Hacks 2023