Pohon Ulin – Abjad, Kayu, Kelangkaan & Budidaya


Pohon ulin ialah salah satu jenis pohon orisinil dari Indonesia. Pohon ini banyak berkembang secara alami di Pulau Kalimantan, Sumatera bagian Timur dan Selatan, Pulau Bangka dan Belitung.





Pohon ulin diketahui dengan nama latin Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn. biasa juga disebut dengan istilah kayu besi, bulian atau orang Sumatera Selatan lazimmenyebutnya onglen.





Kayu pohon ulin terkenal akan kekuatannya, sehingga sangat digemari banyak masyarakat Indonesia. Tidak heran ajakan masyarakat akan kayu ulin terus meningkat dari waktu ke waktu.





Ulin yang digolongkan ke dalam suku Lauraceae ini pada umumnya mempunyai tinggi pohon sekitar 30- 35 meter hingga 50 meter, dengan diameter setinggi dada yakni 60 cm sampai 120 cm.





Kayu ulin terkenal akan ketahanannya terhadap pergantian suhu, kelembaban, serta tahan kepada imbas air laut, sebab sifat kayunya yang sungguh berat dan keras. Karena karakteristik inilah, maka kayu ulin mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi.





Setidaknya telah didapatkan 4 (empat) macam varietas ulin yang dibedakan berdasarkan warna batang,  ialah:





  1. Ulin Tando dengan ciri warna batang coklat kemerahan
  2. Ulin Lilin dengan ciri batang coklat gelap
  3. Ulin Tembaga dengan ciri warna batang yang kekuningan
  4. Ulin Kapur dengan ciri warna batang coklat muda




Ulin
tando, lilin dan tembaga biasanya banyak dipakai selaku pondasi bangunan dan
lantai. Sedangkan untuk kayu ulin kapur yang lebih mudah dibelah biasa
digunakan untuk bahan baku atap sirap.






Karakteristik dan Ciri





Karakteristik batangnya lurus berbanir, tajuk berbentuk lingkaran dan rapat, serta mempunyai percabangan yang mendatar. Pohon ulin lazimnya berkembang pada ketinggian 5 m sampai 400 m di atas permukaan bahari dengan kontur tanah yang datar hingga miring.





pohon kayu besi




Pohon ulin termasuk jenis pohon yang pertumbuhannya cukup lambat, sehingga ketersediaannya di alam tidak pernah memadai undangan masyarakat terhadap kayu jenis ini. Ketersediaan kayu ulin masih mengandalkan persediaan dari alam ini menimbulkan keberadaannya kian berkurang dari waktu ke waktu.





Hal ini juga yang menjadikan harga kayu ulin makin hari menjadi kian mahal, alasannya adalah permintaan yang tinggi tidak sepadan dengan kayu yang ada.





Meskipun dari sisi nilai hemat harga kayu ulin termasuk mahal, namun sampai dikala ini belum banyak masyarakat yang membudidayakan ulin. Sehingga keperluan kayu ulin hanya tergantung dari ketersediaannya di alam yang sudah tumbuh beratus-ratus tahun lamanya.





Bila hal ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin pohon ulin akan menjadi makin langka atau justru akan mengalami kelangkaaan bahkan kepunahan.





Habitat





Tumbuhan yang dikenal dengan julukan pohon besi ini adalah tanaman alami hutan tropika basah. Pohon ulin lazimnya tumbuh seubur di daerah dataran rendah hingga ketinggian 400 mdpl.





Pohon ulin sanggup berkembang pada keadaan tanah yang kurang subur dengan kandungan Ph, KTK, KB, N, P, K, C/N, Ca, Mg, dan Na rendah serta kandungan AL yang tinggi. Selain itu, tumbuhan ini juga mampu tumbuh di daerah tanah berjenis clay foam dan berkapur dengan drainase yang bagus.





Ulin tumbuh alami dalam sebaran yang terpencar atau mengelompok dalam hutan gabungan, tetapi pohon ini sangat jarang dijumpai di habitat rawa.





Sebaran Ulin





Pohon ulin yakni jenis pohon asli hutan Indonesia dan berkembang endemik di Pulau Kalimantan. Penyebaran ulin juga menjangkau kawasan Pulau Sumatera bab selatan dan timur, Kepulauan Bangka Belitung serta Pulau Sulawesi.





Selain di Indonesia, ulin juga tumbuh di Kepulauan Sulu dan Pulau Palawan di daerah negara Filipina, serta mampu didapatkan di Brunei Darussalam, Sabah, dan Serawak.





Di Taman Nasional Kutai, Kalimantan, perkembangan pohon ulin bersifat alami dan mempunyai struktur vegetasi. Hal ini membuktikan bahwa spesies ulin dapat beregenerasi dengan baik.





Pohon ulin akan tumbuh menyebar secara acak, namun anakan dari pohon ini cenderung mengelompok pada titik-titik tertentu yang relatif cuma terkena sedikit cahaya matahari. Sedangkan, saat dewasa, lazimnya ulin banyak tumbuh di zona-zona yang lebih terbuka.





Salah satu penyebab kian terancamnya eksistensi tanaman ulin di alam yakni sebab rusaknya habitat alami pohon ini. Hal ini disebabkan oleh pembukaan daerah hutan untuk kepentingan konversi bagi pemanfaatan lahan yang tidak memperhitungkan keanekaragaman hayati pada ketika perencanaannya.





Kondisi mirip ini kian diperparah dengan adanya penebangan liar yang turut merambah ke daerah konservasi.





Taksonomi





Berikut ini yaitu klasifikasi ilmiah tumbuhan ulin atau Eusideroxylon zwageri, adalah:





KingdomPlantae
DivisiSpermatophyta
Sub DivisiAngiospermae
KelasDicotiledoneae
OrdoLaurales
FamilyLauraceae
GenusEusideroxylon
SpeciesEusideroxylon zwageri T. et B.




Manfaat Pohon Ulin





Pohon
ulin populer memiliki banyak faedah baik dalam bidang ekonomi, ekologi dan bidang
kesehatan maupun juga dari sisi pariwisata. Berikut ini beberapa faedah dari pohon
ulin.





1. Manfaat Bidang Ekonomi





Ada bermacam-macam manfaat dari pohon ulin utamanya dari kayunya. Karena tingkat kekuatan dan keawetan kayu ulin, maka kayu ini tergolong salah satu kayu favorit masyarakat Indonesia.





Berikut ini yakni beberapa manfaat kayu ulin dari segi ekonomi yang umum dimanfaatkan oleh masyarakat:





  1. Kayu ulin sangat sesuai digunakan sebagai materi bangunan seperti bahan konstruksi berat, jembatan, rumah, dan  lantai. Pemanfaatan kayu ulin sebagai materi bangunan biasanya dipakai pada tiang penyangga rumah yang didirikan di kawasan-kawasan yang berawa mirip di Pulau Kalimantan dan Sumatera
  2. Digunakan sebagai bantalan rel kereta api, tiang listrik dan kayu pembuat badan kapal
  3. Sebagai materi baku furniture rumah seperti lemari, meja, bangku dan lain sebagainya
  4. Tunggak pohon ulin juga sangat cocok dipakai selaku kerajinan ukir yang memiliki harga sangat tinggi
  5. Fosil kayu ulin yang menjadi batu biasa manfaatkan sebagai tambahan dan dijadikan batu cincin. Menurut para pengerajin di Pulau Kalimantan, fosil kayu ulin lebih ringan dan mempunyai tekstur serta guratan kayu yang eksotis dibandingkan batu permata sehingga cocok digunakan sebagai periasan atau aksesoris yang lain




kayu ulin untuk lantai




2. Manfaat Bidang Ekologi





Tidak cuma banyak manfaat dari segi ekonomi, pohon ulin juga memiliki beberapa faedah dari sisi ekologis, antara lain:





  1. Sebagai habitat bersarangnya orang utan, selain itu daun mudanya juga ialah masakan bagi orang utan
  2. Pohon ulin juga mampu menyerap karbondioksida dan menciptakan oksigen lewat proses fotosintesis dan meminimalisir imbas efek rumah beling
  3. Akarnya yang berpengaruh mampu menahan air dan mencengkram tanah dengan kuat sehingga mampu menangkal terjadinya pengikisan dan longsor




3. Manfaat Bidang Kesehatan





Manfaat dari biji dan buah pohon ulin diandalkan selaku bahan pengobatan herbal untuk menghitamkan rambut dan menangkal tumbuhnya uban. Selain itu, biji ulin yang sudah dihaluskan juga mampu dipakai sebagai obat abses.





4. Manfaat Bidang Pariwisata





Pesona pohon ulin yang berkembang menjulang ternyata juga bisa menawarkan pesona pariwisata yang menarik. Salah satu pariwisata yang memanfaatkan kemegahan pohon ulin ialah rekreasi susur sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.





Di rekreasi alam ini, para wisatawan domestik maupun mancanegara akan diajak menyusuri Sungai Kahayan dan melalui tempat hutan alami yang ditumbuhi pohon-pohon ulin yang berusia sungguh bau tanah.





Kayu Ulin





Kayu ulin adalah salah satu jenis kayu bersifat fisik berpengaruh dan sungguh infinit. Kayu ini masuk dalam kategori kelas besar lengan berkuasa I dengan berat jenis 1,04 gram per cm3. Sedangkan tingkat keawetannya masuk dalam klasifikasi kelas kekal I. Jenis kayu kelas ini memiliki ketahanan terhadap faktor perusak kayu, seperti rayap, pergeseran suhu, kelembaban dan sebagainya.





Rayap tidak akan merusak kayu ulin disebabkan kayu ini memiliki zat ekstraktif eusiderin yang ialah turunan dari phenolic beracun. Selain itu, kayu ini juga susah untuk diolah dengan cara digergaji maupun dipaku. Ciri lain dari kayu ulin adalah aromanya yang khas dan menawarkan nuansa natural.





Saat ini, kayu ini memiliki pasaran yang cukup tinggi mirip kayu gaharu. Mahalnya harga kayu ulin disebabkan oleh mutu serta kelangkaannya di hutan alam. Kayu besi dari Kalimantan ini mempunyai harga sekitar 16 juta per meter kubik, sedangkan kayu ulin yang berasal dari Sulawesi memiliki harga sekitar 11 juta per meter kubik.





Status Konservasi





Pohon ulin ialah salah satu flora yang termasuk kedalam klasifikasi IUCN 2.3 (International Union for Conservatian of Nature) yakni termasuk dalam kategori rentan.





Ulin juga termasuk ke dalam daftar tanaman yang ada pada Apendix II CITES (Convetion International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) sehingga konservasi sumberdaya genetik dan budidaya kepada jenis ini perlu segera dijalankan.





Status konservasi ulin juga telah dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 54/KPTS/UM/2/1972 yang menyatakan bahwa pohon ulin tergolong spesies yang dilindungi dan penebangan pohon ini hanya diperbolehkan pada pohon yang mempunyai diameter 60 cm ke atas.





Kayu ulin boleh diperdagangkan untuk setempat dan pasar ekspor selama management authority dari negara pengekspor mengeluarkan izin. Izin yang dibutuhkan untuk ekspor menurut pada saran scientific authority yang sudah mengadakan kajian dan menyimpulkan bahwa jual beli jenis flora ini tidak akan membahayakan kelestariannya atau populasi pohon ulin di alam.





Selain peraturan tertulis dan legal tersebut, masyarakat akhlak di beberapa daerah juga turut berperan dalam menjaga kelestarian pohon ulin di alam. Masyarakat alam menertibkan penggunaan kayu ulin dan mengakibatkan pohon ini sebagai bab dari budaya serta ritual tradisional masyarakat budbahasa.





Namun dalam perkembangan terbaru, tumbuhan ulin ternyata kini tak lagi dilindungi. Melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106/2018 Kementerian Lingkungan Hidup, ada 9 jenis flora lain yang dikeluarkan dari daftar terlindungi.





Budidaya dan Penanaman





Pembudidayaan ulin oleh penduduk memang masih belum terlalu marak. Hal ini dikarenakan laju perkembangan pohon ulin yang cenderung lambat, hanya tumbuh rata-rata 0,0058 dm pertahun. Sehingga hal ini dirasa kurang hemat untuk membudidayakannya selaku tanaman pada lahan yang produktif.





Meskipun demikian, pembibitan dan penanaman pohon ulin, baik secara in-situ maupun ex-situ sudah dikerjakan di beberapa kawasan di Kalimantan dan Sumatera. Bahkan beberapa masyarakat juga turut melaksanakan budidaya tumbuhan ulin mirip Kelompok Green House Alam di Kota Bontang, Kalimantan Timur.





Selain itu, penelitian mengenai budidaya pohon ulin juga telah dikerjakan di Arboretum Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam Bogor dan di Hutan Peneltian Sumberwaringin Bondowoso, Jawa Timur.





Sejauh ini memang masih belum banyak perkembangan dalam rekayasa untuk mempercepat pembudidayaan pohon ulin. Diharapkan observasi akan terus meningkat dan mampu mendapatkan varietas ulin yang lebih cepat berkembang seperti yang sudah dilaksanakan pada pohon jati dengan varietas jati supernya.





bibit pohon ulin




Berikut
ini ialah tahapan pembudidayaan pohon ulin, sebagai berikut:





1. Persiapan Bibit





Pembudidayaan pohon ulin tidak mampu dikerjakan dengan segera, hal ini dikarenakan ulin hanya akan mulai berbuah pada bulan Juli hingga Oktober. Selain itu, pohon yang bisa berbuah cuma yang sudah berumur 20 tahun.





Pada biasanya, buah ulin akan masak pada bulan Oktober hingga Januari. Buah dari pohon ulin memiliki cangkang yang keras sehingga akan mempersulit tumbuhnya kecambah.





Cangkangnya yang keras akan digetaskan terlebih dahulu, umumnya dengan cara di kikir hingga tipis atau digoreng dengan menggunakan pasir semoga lebih getas. Waktu yang diperlukan buah pohon ulin sampai menjadi kecambah yaitu sekitar 6 sampai 12 bulan. Tingkat keberhasilannya juga tidak tinggi, sehingga semakin mempersulit dalam membudidayakannya.





2. Penyemaian Bibit





Setelah mulai berkecambah, benih pohon ulin membutuhkan media tanam yang cocok. Biasanya media tanam yang dipakai dalam penyemaian benih ulin berupa gabungan antara tanah, pasir, dan pupuk kompos dengan perbandingan 7:2:1. Untuk setiap 1 m3, adonan tersebut diberi suplemen pupuk TSP dengan dosis 1 sendok makan.





Penyemaian benih ada baiknya dilakukan dalam polybag untuk menyingkir dari terlepasnya kotiledon dari kecambah ulin. Kecambah dari pohon ulin masih membutuhkan kotiledon sebagai cadangan masakan.





3. Pemeliharaan Bibit





Pemeliharaan bibit ulin nyaris sama dengan perlakuan pada flora lain. Penyiraman dikerjakan paling sedikit satu kali dalam sehari, adalah pada pagi atau sore hari. Pemupukan dengan memakai Pupuk NPK akan membuat bibit pohon ulin akan berkembang dengan makin baik. Selain itu pengendalian terhadap hama penyakit juga mesti dikerjakan untuk menghindarkan bibit ulin dari kerusakan akhir hama.





Segala upaya memang mesti dilakukan untuk bisa melestarikan eksistensi pohon ulin yang memang asli dari Indonesia biar tetap berkembang dan terhindar dari kepunahan.





Semua lapisan penduduk , baik pemerintah maupun perusahaan pengelola hutan dan masyarakat sekitar mesti sama-sama berusaha dan menjaga kelestarian tanaman ini. Bila bukan kita yang mempertahankan, maka tidak akan ada yang tersisa dari pohon ulin untuk diceritakan ke anak cucu kita kelak.





Ulin Raksasa & Tertua 1.000 Tahun





Salah satu taman nasional di Kalimantan, tepatnya Taman Nasional Kutai menjadi lokasi tumbuhnya pohon berkayu besi tertua dan terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Di daerah hutan tropis dataran rendah yang terletak di Desa Sangkima, Kabupaten Kutai Timur terdapat pohon ulin yang usianya telah meraih lebih dari 1.000 tahun dengan diameter 2,47 meter.





Kayu yang menjadi buruan para penjarah kayu ini tumbuh tepat dan pertama kali didapatkan pada tahun 1993 oleh Sarjo, tenaga pengamanan hutan Taman Nasional Kutai ketika mendampingi peneliti asing. Menurutnya, pohon tua ini dapat selamat dari penjarahan kayu karena berada di tempat wisata alam yang dilindungi.


Comments

Popular posts from this blog

Terbaru Auto Draft Payment First Premier Credit Card 2023

Populer Get Free Credit Card Numbers Ideas

Tutorial Bread Financial Credit Card Limit References